Juga menemui tokoh-tokoh Minang

Perkembangan pesat diawali masa pemerintahan Gubernur Harun Alrasjid Zain, satunya gubernur sipil di Indonesia pada awal Orde Baru.

jutnya, saya akan berkisah tentang ini lebih dulu.

Harun Zain: Dani Rektor Jadi Gubernur rempuan terkenal yang terlibat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, berperan penting sebagai juru bahasa perundingan RI dengan Sekutu Inggris saat pertempuran berkecamuk.

Dokter gigi ini pun salah seorang pendiri Ke- pe satuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI) Angkatan 66 Saya juga diperkenalkan Hasjim Ning pada Ir.

Januar Muin, jebolan ITB Bandung "Ini Januar Muin, sudah pulang kampung juga.

Dia mem- bangun proyek PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Batang Agam, yang sudah lama dicita-citakan Bung Hatta.

Dana proyeknya tersendat-sendat, tapi akan kita perjuangkan,"ujar Hasjim Ning menukas.

Insya Allah 'da.

Januar Muin, jebolan ITB Bandung "Ini Januar Muin, sudah pulang kampung juga

Itulah kini yang sedang kami urus mener- bitkan koran di sana.

Kami telah disuruh Om Yamin dengan bantuan Uda Chaerul.

Tentunya Uda juga," jawab saya.

"Pendeknya asal untuk kampung awak, bereslah,"jawabnya spontan.

"Jij memang tukang rongrong Uda selama ini,'kan?" Sesudah itu, saya beberapa kali bertemu Harun Zain di Jakarta.

Kalau tidak Dr.

Chairul Saleh Jalan Tengku Umar, tentu di rumah Dr: Roesmali Jalan Gereja Thresia, rumah Dr Hasjim Ning Jalan Pakubuwono IX Kebayoran Baru dan beberapa tempat lainnya.

Rumah-rumah tersebut tempat rendezvous pemuka orang awak di rantau membicarakan nasib Sumatra Barat pasca pemberontakan.

Rupanya di Jakarta Harun Zain biasa menghadiri per- temuan antara tokoh-tokoh Minang.

Pertemuan-pertemuan itulah yang mendorong Harun Zain pulang ke Padang, dimulai sebagai dosen terbang Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

Beberapa waktu kemudian dia diangkat jadi rektor perguruan tinggi negeri tertua di luar Jawa itu.

Harun Zain terlebih dahulu menghubungi para pejabat terkait di Jakarta.

Juga menemui tokoh-tokoh Minang.

Nama- nama penting yang tak dapat dilupakan Harun Zain untuk minta restu dan nasihat, seperti Prof.

Juga menemui tokoh-tokoh Minang

Bahder Djohan, Dir Roesmali, Dr.

Hasjim Ning, Dr: Awaluddin Djamin, Laksanama Omar Basri Sjaaf, Laksamana Drs.

Kamal, Djamaluddin Malik, Usmar Ismail, Rosihan Anwar, Ali Noor Ludin, Rustam Munaf, Nasrun AS, Brigien Sofyar, Kolonel Azwar Hamid, Enggak Perkenalan saya dengan Harun Zain makin akrab, dan sewaktu-waktu kami jalan-jalan berdua dengan mobil Volkwagen kodok yang beliau kemudikan sendiri Ketika pertama kali saya ke rumah beliau di Jalan Raya dekat pasar Majestik Kebayoran Baru, sampai-sampai istri beliau Ratna Sari mempertanyakan kepada suaminya ajo Manih "Siapa pula orang yang diajak berkawan iní." "Mungkin karena Zus Pet-begitu dia dipanggil sehari-hari - melihat tampang Jij kayak preman Senen," kata Harun Zain bergarah.

Kami menemui siapa saja di Jakarta yang ingin berperan- serta atau membantu misi "pulang kampung" Rumah Bung Hatta di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, cukup lanyah dikunjungi untuk minta nasihat.

Comments

Popular posts from this blog

Catering Jogja Murah : Cara Membuat Masakan Pie Pot Ayam-Tarragon

Aqiqah Bandung Murah : Cara membuat quinche

Sewa Bus : Petualangan wisata di Suku Huu di Botswana